(pada chapter sebelumnya avira yang hendak melakukan latihan tahap kedua, di kejutkan dengan penundaan latihan)
avira dan gabriel melakukan push up
"hosh, 99.. 100.." ucap avira
"kau... lama..." ucap gabriel
"apa katamu!" teriak avira sambil menoleh ke gabriel
avira melihat gabriel tidak merasa lelah sama sekali
"apa-apaan ini dia bahkan tidak menganggap ini seperti latihan.." pikir avira
"hey jangan hanya bengong.. Sekarang kita harus lari.." ajak gabriel
"aku tahu.. Aku kan cuma istirahat sebentar.." ucap avira memalingkan wajahnya
"resiko tanggung sendiri!" ucap gabriel sambil lari keliling lapangan
avira melihat yohanes yang sedang tertawa
"he,he,he" tawa yohanes yang menyeramkam sambil mendekat ke avira
"sudah waktunya aku harus lari" pikir avira sambil berlari menyusul mendahului gabriel
"apa kataku dia pasti ketakutan.." ucap gabriel
hari sudah sore dan semua latihanpun sudah selesei
"apa kau tahu nanti malam ada festival di kota.." ucap seseorang yang lewat.
"semua orang Pasti tahu karena nanti akan jadi malam yang indah.. Ayo kita nonton sama-sama" jawab temanya.
Avira yang tidak sengaja mendengarnya juga ingin melihat festival itu
"hei, apa kau nanti ada waktu gabriel?" tanya avira dengan wajah sedikit malu
"apa maksudmu, apa kau mau mengajaku pergi ke festival itu" jawab gabriel
avira tampak terdiam karena tidak ada teman yang di ajaknya selain gabriel, gabriel melihat avira yang dalam keadaan seperti itu membuatnya ingin menghiburnya dengan mengajaknya pergi ke festival.
"apa kau mau pergi ke festival itu bersamaku?" tanya gabriel dengan wajah yang keren
"kalau kau memaksa aku mau saja" jawab avira yang agak malu untuk mengakui kalau dia sangat menginginkan itu
"ayah bolehkan?" tanya gabriel kepada yohanes
"tentu saja aku memperbolehkanya" jawab yohanes sambil tersenyum
"nanti malam aku tunggu di kota" ucap gabriel
"baiklah sekarang aku mau pulang" ucap avira
di perjalanan pulang avira tersenyum, begitupun dengan gabriel
di rumah avira, Di meja makan
"kek, Nanti aku mau pergi lihat festival.." ucap avira
"baik biar kakek temani.." ucap sang kakek
"tidak perlu kek, nanti ada yang menemaniku" kata avira
"ho,ho, ternyata cucuku sudah besar.. Apa dia cantik" tanya kakeknya
"dia cowok kek.. Lagi pula aku kan belum mengerti soal yang begituan" ucap avira kesal
"hehe, memang siapa nama temanmu itu?" tanya kakeknya
"gabriel kek dia anak guru pelatihku.. Sudah dulu kek aku mau pergi mungkin dia sudah menungguku.." ucap avira yang kemudian pergi
"hati-hatilah nak" ucap kakeknya
avira berlari menuju ke kota untuk menemui gabriel
"hei," teriak avira sambil berlari
"aku kira kau tak datang" ucap gabriel
"kenapa sih kau selalu berpikiran negativ.." ucap avira
"sudahlah ayo kita senang-senang" ajak gabriel
avira dan gabriel memasuki kota dan memainkan beberapa permainan
pada permainan lempar bola terlihat ada 3 buah kaleng yang belum jatuh
"aku pasti bisa mengalahkanmu" pikir avira sambil tersenyum
avira melemparkan bola sampai 3x tapi tidak ada yang kena
"kau payah" ucap gabriel
"itu karena tanganku sakit tadi saat latihan berlebihan" sanggah avira
"kau memang berisik dan manja" guman gabriel
"apa katamu?" tanya avira
"bukan sesuatu tentangmu" jawab gabriel
gabriel mendapat hadiah berupa 2 pasang kalung bertuliskan FRIEND FOREVER dan yang satu di berikan kepada avira
"ini untukmu dan jangan lupakan tentang malam ini" ucap gabriel membuat avira tersenyum
mereka melanjutkanya dengan melihat-lihat di festival
mereka lalu makan di sebuah kedai dan mereka bertemu bayu
"kita bertemu lagi ya avira.." ucap bayu
bersambung.
Sabtu, 29 Oktober 2011
AVIRA chapter 9 - penundaan latihan tahap 2...
(pada chapter sebelumnya pertarungan avira dengan bayu di menangkan bayu dan permintaan bayu adalah untuk menjadikan avira lebih kuat)
mendengar ucapan bayu avira hanya terdiam
"ya sudah aku pergi dulu" ucap bayu yang kemudian pergi
"tunggu!" teriak avira membuat bayu berhenti
"apa ada yang salah dengan ucapanku.." ucap bayu
"apa maksudmu kau berkata begitu.." ucap avira dengan nada lemah
"aku tidak bermaksud baik padamu.. Ini bisa di bilang sebuah dorongan agar lebih kuat.." ucap bayu
"dorongan, apa yang kau mau dariku.." ucap avira
"ini aku tidak bisa menjelaskan sekarang, pada saatnya nanti kau akan mengerti.. Aku juga sudah di tunggu seseorang jadi tidak bisa lama-lama di sini.." ucap bayu kemudian pergi
"sebuah dorongan ?" pikir avira
di tempat latihan terlihat gabriel dan yohanes sedang duduk menunggu avira,
avira kemudian datang
"maaf ya terlambat" ucap avira
"kau ini slalu terlambat.." ucap yohanes
"dia kan tidak ada niat mempelajari pengendalian udara" ejek gabriel
"kau Berisik" Ucap avira kesal
"kau tidak lupa kan tentang tekadmu" ucap gabriel
"aku pasti ingat.. Karena itu merupakan jalan hidupku" ucap avira
gabriel tersenyum
"kamu masih saja terlalu polos.." pikir gabriel
"guru sekarang kita akan masuk ke tahap 2 kan" ucap avira
"bukan, sekarang kita akan melakukan latihan fisik.. Mulai sekarang setiap pagi kalian harus push-up sebanyak 200 kali di tambah lari keliling lapangan 10 kali.. Kalian siap!" ucap yohanes membuat semua jadi tidak bersemangat untuk latihan
"apa?.. Kenapa kita harus melakukan kegiatan yang tidak ada hubunganya dengan suatu pengendalian guru" ucap avira
"ayahku pasti punya alasanya jadi kau tidak perlu mengeluh" ucap gabriel
"hey lalu kenapa wajahmu tampak kecewa" ucap avira
"kau tidak tahu sifat ayahku ya, sebaiknya kau turuti saja kemauanya sebelum dia menunjukan sifat aslinya.. Lihat saja dia.." bisik gabriel pada avira
"sifat asli?" ucap avira sambil menoleh ke yohanes
wajah yohanes nampak seram membuat avira ketakutan
"hmm, dia memang kelihatan berbeda" pikir avira
"baik aku setuju guru" ucap avira terpaksa
"begitu lebih baik, murid yang baik harus menurut pada gurunya.. Kalau begitu di tambah lagi shit-up sebanyak 100x " ucap yohanes
"masih di tambah lagi" ucap avira dengan wajah murung
"apa ada yang keberatan?" tanya yohanes dengan wajah seramnya
avira dan gabriel langsung menurut
"tidak guru!" ucap mereka berdua
bersambung.
mendengar ucapan bayu avira hanya terdiam
"ya sudah aku pergi dulu" ucap bayu yang kemudian pergi
"tunggu!" teriak avira membuat bayu berhenti
"apa ada yang salah dengan ucapanku.." ucap bayu
"apa maksudmu kau berkata begitu.." ucap avira dengan nada lemah
"aku tidak bermaksud baik padamu.. Ini bisa di bilang sebuah dorongan agar lebih kuat.." ucap bayu
"dorongan, apa yang kau mau dariku.." ucap avira
"ini aku tidak bisa menjelaskan sekarang, pada saatnya nanti kau akan mengerti.. Aku juga sudah di tunggu seseorang jadi tidak bisa lama-lama di sini.." ucap bayu kemudian pergi
"sebuah dorongan ?" pikir avira
di tempat latihan terlihat gabriel dan yohanes sedang duduk menunggu avira,
avira kemudian datang
"maaf ya terlambat" ucap avira
"kau ini slalu terlambat.." ucap yohanes
"dia kan tidak ada niat mempelajari pengendalian udara" ejek gabriel
"kau Berisik" Ucap avira kesal
"kau tidak lupa kan tentang tekadmu" ucap gabriel
"aku pasti ingat.. Karena itu merupakan jalan hidupku" ucap avira
gabriel tersenyum
"kamu masih saja terlalu polos.." pikir gabriel
"guru sekarang kita akan masuk ke tahap 2 kan" ucap avira
"bukan, sekarang kita akan melakukan latihan fisik.. Mulai sekarang setiap pagi kalian harus push-up sebanyak 200 kali di tambah lari keliling lapangan 10 kali.. Kalian siap!" ucap yohanes membuat semua jadi tidak bersemangat untuk latihan
"apa?.. Kenapa kita harus melakukan kegiatan yang tidak ada hubunganya dengan suatu pengendalian guru" ucap avira
"ayahku pasti punya alasanya jadi kau tidak perlu mengeluh" ucap gabriel
"hey lalu kenapa wajahmu tampak kecewa" ucap avira
"kau tidak tahu sifat ayahku ya, sebaiknya kau turuti saja kemauanya sebelum dia menunjukan sifat aslinya.. Lihat saja dia.." bisik gabriel pada avira
"sifat asli?" ucap avira sambil menoleh ke yohanes
wajah yohanes nampak seram membuat avira ketakutan
"hmm, dia memang kelihatan berbeda" pikir avira
"baik aku setuju guru" ucap avira terpaksa
"begitu lebih baik, murid yang baik harus menurut pada gurunya.. Kalau begitu di tambah lagi shit-up sebanyak 100x " ucap yohanes
"masih di tambah lagi" ucap avira dengan wajah murung
"apa ada yang keberatan?" tanya yohanes dengan wajah seramnya
avira dan gabriel langsung menurut
"tidak guru!" ucap mereka berdua
bersambung.
Sabtu, 22 Oktober 2011
Selasa, 18 Oktober 2011
Selasa, 11 Oktober 2011
AVIRA chapter 8 - pertarungan tangan kosong...
(dalam cerita sebelumnya avira yang sedang menuju tempat latihan di kejutkan dengan kedatangan bayu)
"kakek tidak pernah bercerita.." pikir avira
"aku akan membantumu jika dalam kesulitan" jelas bayu
avira lalu berjalan tanpa menghiraukanya
"huh, kau memang punya 2 roh dalam tubuhmu.. Itu bisa di lihat dari tingkah-lakumu yang seperti orang kebingungan.." Pikir bayu
"Sesuatu tentang 2 kepribadian yang berbeda.." ucap bayu membuat avira berhenti dan kaget
"apa maksudmu?" tanya avira
"saya tidak bisa menjelaskanya sekarang.." jawab bayu
avira kemudian diam sejenak dan berpikir
"apakah dia memang benar teman kakekku.. Jika begitu dia pasti tahu bnyak tentang kakek.. " pikir avira
"hey kau, apa kau tahu mengapa kakekku selalu saja merahasiakan sesuatu.. " ucap avira
"saya tidak bisa memberitahunya.. Biar kakek anda saja yang menjelaskanya.." ucap bayu yang kemudian akan pergi
avira jadi kesal dan menantang bayu bertarung
"tunggu sebentar !!
Ayo bertarung denganku, jika saya menang kau Akan memberi tahu segalanya tentang kakek saya.." ucap avira menantang bayu
"kenapa anda tidak tanya langsung saja?" tanya bayu
"kau tahu kenapa aku bertanya padamu" jawab avira
"boleh juga, tapi jika anda kalah" ucap bayu
"terserah kau saja.. Peraturanya mudah siapa yang terkena pukulan satu kali dianggap kalah" kata avira
"setuju !" ucap bayu
bayu kemudian maju menyerang bersiap memukul avira
"Besar juga nyalinya padahal tidak punya pengndalian element sama sekali.. Kalau begitu cukup dengan tangan kosong saja" pikir bayu
avira juga maju menyerang dengan pukulanya
"dia mungkin akan mengeluarkan teknik elementnya.. Aku harus berhati-hati" pikir avira
pukulan mereka saling beradu dan keduanya sama-sama melancarkan pukulan ke 2, 3 dan hasilnya masih sama
"aku harus hati-hati dengan pengendalianya.." pikir avira sambil mundur kebelakang
kemudian avira berlari maju.
"aku akan mengecohnya" pikir avira
"rasakan ini pukulanku!" teriak avira
bayu berhasil menghindar Tapi ternyata avira hanya Berpura-pura memukul dan di dalam genggamanya terdapat pasir,, avira pun melempar pasirnya ke mata bayu dan bayupun tidak bisa melihat dengan jelas
"jadi waktu pertama kali menantangku dia sudah menyiapkanya.. Anak yang menarik.. Triknya memang bagus" pikir bayu
"ini saatnya" ucap avira sambil melancarkan pukulanya
tapi pukulanya bisa di tepis dengan mudah
"dia bisa menepis pukulanku saat dia tidak bisa melihat" ucap avira kaget
"kau hebat.. Tapi itu belum ada apa-apanya" ucap bayu sambil menendang
avira meloncat ke atas dan bersiap memukul tapi tendangan bayu mengarah ke atas dan mengenai perut avira.
Avira terpental,,
"kau.. Kenapa kau tidak menggunakan pengendalianmu ?" tanya avira
"anda lawan yang tidak seimbang walaupun saya tidak menggunakan pengendalian" jawab bayu sambil membersihkan pasir di matanya
"sial.." ucap avira kesal
"jangan lupa perjanjianya.. Permintaanku, jadilah yang lebih KUAT" ucapan bayu membuat avira kaget
bersambung.
"kakek tidak pernah bercerita.." pikir avira
"aku akan membantumu jika dalam kesulitan" jelas bayu
avira lalu berjalan tanpa menghiraukanya
"huh, kau memang punya 2 roh dalam tubuhmu.. Itu bisa di lihat dari tingkah-lakumu yang seperti orang kebingungan.." Pikir bayu
"Sesuatu tentang 2 kepribadian yang berbeda.." ucap bayu membuat avira berhenti dan kaget
"apa maksudmu?" tanya avira
"saya tidak bisa menjelaskanya sekarang.." jawab bayu
avira kemudian diam sejenak dan berpikir
"apakah dia memang benar teman kakekku.. Jika begitu dia pasti tahu bnyak tentang kakek.. " pikir avira
"hey kau, apa kau tahu mengapa kakekku selalu saja merahasiakan sesuatu.. " ucap avira
"saya tidak bisa memberitahunya.. Biar kakek anda saja yang menjelaskanya.." ucap bayu yang kemudian akan pergi
avira jadi kesal dan menantang bayu bertarung
"tunggu sebentar !!
Ayo bertarung denganku, jika saya menang kau Akan memberi tahu segalanya tentang kakek saya.." ucap avira menantang bayu
"kenapa anda tidak tanya langsung saja?" tanya bayu
"kau tahu kenapa aku bertanya padamu" jawab avira
"boleh juga, tapi jika anda kalah" ucap bayu
"terserah kau saja.. Peraturanya mudah siapa yang terkena pukulan satu kali dianggap kalah" kata avira
"setuju !" ucap bayu
bayu kemudian maju menyerang bersiap memukul avira
"Besar juga nyalinya padahal tidak punya pengndalian element sama sekali.. Kalau begitu cukup dengan tangan kosong saja" pikir bayu
avira juga maju menyerang dengan pukulanya
"dia mungkin akan mengeluarkan teknik elementnya.. Aku harus berhati-hati" pikir avira
pukulan mereka saling beradu dan keduanya sama-sama melancarkan pukulan ke 2, 3 dan hasilnya masih sama
"aku harus hati-hati dengan pengendalianya.." pikir avira sambil mundur kebelakang
kemudian avira berlari maju.
"aku akan mengecohnya" pikir avira
"rasakan ini pukulanku!" teriak avira
bayu berhasil menghindar Tapi ternyata avira hanya Berpura-pura memukul dan di dalam genggamanya terdapat pasir,, avira pun melempar pasirnya ke mata bayu dan bayupun tidak bisa melihat dengan jelas
"jadi waktu pertama kali menantangku dia sudah menyiapkanya.. Anak yang menarik.. Triknya memang bagus" pikir bayu
"ini saatnya" ucap avira sambil melancarkan pukulanya
tapi pukulanya bisa di tepis dengan mudah
"dia bisa menepis pukulanku saat dia tidak bisa melihat" ucap avira kaget
"kau hebat.. Tapi itu belum ada apa-apanya" ucap bayu sambil menendang
avira meloncat ke atas dan bersiap memukul tapi tendangan bayu mengarah ke atas dan mengenai perut avira.
Avira terpental,,
"kau.. Kenapa kau tidak menggunakan pengendalianmu ?" tanya avira
"anda lawan yang tidak seimbang walaupun saya tidak menggunakan pengendalian" jawab bayu sambil membersihkan pasir di matanya
"sial.." ucap avira kesal
"jangan lupa perjanjianya.. Permintaanku, jadilah yang lebih KUAT" ucapan bayu membuat avira kaget
bersambung.
Sabtu, 08 Oktober 2011
Langganan:
Postingan (Atom)