Jumat, 03 Juni 2011

Penyakit Baru Akibat Global Warming

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 30 penyakit baru yang muncul sepanjang tahun 1976-2008 akibat perubahan iklim dan pemanasan global. Staf Khusus Menteri Lingkungan Hidup, Amanda Katil Niode, mengatakan munculnya penyakit ini karena temperatur suhu panas bumi yang terus meningkat.
Menurut Amanda, masalah kesehatan akibat pemanasan global memang sangat dirasakan parahnya oleh negara-negara berkembang yang sebagian masih miskin karena minimnya dana sehingga tidak mampu lagi melaksanakan berbagai program persiapan dan tanggap darurat.
Untuk mengatasi dampak buruk perubahan iklim terhadap kesehatan manusia itu, tidak bisa dilakukan sendiri oleh setiap negara. Upaya itu baru akan berhasil jika dilakukan melalui kerja sama global. Kegiatan kerja sama tersebut, misalnya meningkatkan pengawasan dan pengendalian penyakit-penyakit infeksi, memastikan penggunaan air tanah yang kian surut, dan mengoordinasikan tindakan Kesehatan darurat.
Menurut Amanda, semua penting dilakukan karena perubahan iklim jelas-jelas akibat dari kegiatan manusia yang tidak peduli terhadap keseimbangan alam, yang kemudian berimplikasi serius terhadap kesehatan publik.
Selain menyebabkan gangguan kesehatan, perubahan iklim juga mengakibatkan berbagai bencana alam yang sangat besar. Sepanjang tahun 2006 telah terjadi 390 bencana besar di dunia yang menelan banyak korban.
Berdasarkan penjelasan Amanda, Amerika Serikat yang paling sering terjadi bencana dibanding negara-negara lain, tetapi untuk jumlah korban paling banyak saat tsunami terjadi di Aceh pada 2004 lalu.
Di Indonesia sendiri, bencana alam sering terjadi akibat kesadaran masyarakat yang lemah, seperti pembalakan liar, kebakaran hutan, dan pembuangan karbon dioksida (CO2). Agar bencana alam dapat diminimalisasi, diperlukan sinkronisasi antara pemerintah, dunia usaha, dan individu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar